Tentang

Ada sinergi yang luar biasa antara manusia dan air. Sebagai sebuah elemen, itu membentuk 70 persen dari keberadaan kita. Secara metaforis, ini melambangkan kemampuan untuk menjadi cair – naik, turun, dan mengalir. Secara spiritual, ini melambangkan pelestarian.

Secara fisik, itu adalah sumber kehidupan. Terlibat dengan lautan melalui selancar, kami telah membentuk rasa hormat yang mendalam terhadap air dan alam secara keseluruhan. Mengendarai tong berarti berada dalam cengkeraman pusaran Ibu Pertiwi – menyerah pada ritmenya, kagum pada kekuatannya. Ini adalah salah satu dialog paling murni antara kita dan alam.


Pulau Bumi muncul dari penjelajahan kami di Indonesia melalui budaya laut. Berselancar tidak hanya menghubungkan kita dengan ombak dan arus nusantara, namun juga dengan berbagai ekspresi tradisi, bentang alam, dan komunitas. Penghormatan terhadap asal usul kami adalah inti dari semua yang kami lakukan.

Gagasan bahwa kita menyatu dengan alam tercermin dalam komitmen kami untuk menciptakan produk dan menyampaikan kisah yang merayakan kecerdasan, keberagaman, dan terkadang kerapuhannya.

Kami hadir untuk melayani manusia dan bumi – seperti halnya air, dalam banyak hal.

CERITA PRODUKSI KAMI

Alam adalah inti dari semua yang kami lakukan di Pulau Bumi, termasuk metode produksi kami. Kami mengambil setiap langkah yang kami bisa untuk menciptakan produk kami semaksimal mungkin, dengan mempertimbangkan lautan, Bumi, dan orang-orang yang memakainya.

Kami sedapat mungkin menggunakan tekstil organik dan bekerja sama dengan rumah pewarnaan alami di Bali, Indonesia, untuk mewarnainya menggunakan tanaman. Ide di balik hal ini adalah untuk menghilangkan produksi massal, racun, dan bahan sintetis, sehingga meningkatkan kesehatan dan bukannya membahayakan.



Lebih dari sekadar ramah lingkungan, kami melihat diri kami sebagai bagian dari alam. Dan dengan ini, muncullah tanggung jawab untuk melindungi dunia luar dan dalam kita melalui setiap benang, jahitan, dan pigmen.